Minggu, 10 Januari 2010

semalam di nunukan


Nunukan, kabupaten di ujung utara Kalimantan Timur berbatasan dengan negari Jiran, Malaysia. Kabupaten yang beribukota di Nunukan juga, dengan wilayah masih hijau karena hutannya. Perjalanan ke nunukan kulakukan bertiga dengan kawanku dengan menumpang pesawat Mandala Air menuju Kota Tarakan dengan transit sebentar di Kota Balikpapan, perjalanan ditempuh kurang lebih 3,5 Jam. Kita putuskan menginap di Tarakan karena pesawat menuju Nunukan ada pada pagi hari jam 7.00 WITA hari berikutnya. Selama di Tarakan kita sempatkan jalan2 keliling menyusuri sudut kota dan dihabiskan malam dengan minum kopi di sebuah cafe dekat stadiun sambil berkaraoke pake layar tancap.
Pagi hari perjalanan menuju ke nunukan dengan menumpang pesawat berbadan kecil yang diisi kurang lebih 30 orang. Suara pesawat sampai terdengar keras dari dalam pesawat, pesawat mengudara tidak begitu tinggi terbang diatas bumi celebes. Tak begitu lama sekitar 30 menit kita sampailah di kota tujuan. Sesampai disana kita langsung menuju ke Kantor Bupati untuk menyelesaikan tugas yang kita emban. kita sempatkan berfoto-foto sebentar sebelum menuju ke hotel untuk sekedar menghilangkan capek. Sore harinya kita keliling kota, suasana kota yang tidak terlalu ramai dibandingkan kota Tarakan. Kita juga sempat mampir di dermaga, tepat KRI Malahayati bersandar. Inilah salah satu kapal yang ikut dalam menjaga perairan NKRI. Waktu itu kuliah para prajurit lagi bermain lempar lembing untuk menghabiskan waktu diwaktu rehat patroli.
Dari dermaga itu kuliah tak jauh dari situ sebuah pulau yang merupakan berbatasan dengan negeri tetangga, bahkan pulau itu sebagian milik kita sebagian lagi milik Malaysia. Banyak perahu yang berlalu lalang dengan mengangkut penumpang yang ingin ke pulau Sebatik. Waktu menjelang malam kuputuskan untuk kembali ke penginapan. Sebelum tidur ku kita mengisi perut dengan makan di warung dekat penginapan. Kusantap ayam goreng dengan lahap dan kusempatkan berbincang dengan penjual yang berasal juga Jawa yang lagi merantau mencari rejeki di sana. Dengan perut kenyang, akhirnya ku habiskan malam itu dengan tidur nyenyak.

KKD XXVII


Pertengahan April tahun 2008 yang lalu aku mengikuti tes untuk mengikuti Kursus Keuangan Daerah Angkatan XXVII yang di selenggarakan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FE UI. Akhirnya aku lulus untuk mengikuti kursus tersebut yang akan berlangsung dari tanggal 21 April s.d 27 Juni 2008. Aku putuskan mengikuti kersus tersebut karena ingin mengatahui seluk beluk mengenai keuangan daerah, hal ini dikarenakan aku baru satu tahun bertugas ditempat kerja yang baru yaitu Dit. DAPER, yang mengharuskan aku mengetahui mengenai keuangan daerah, APBD dan lainnya. Satu Angkatan terdiri dari 35 peserta yang sebagian besar berasal dari daerah, pada saat itu berasal dari Provinsi Jabar, Provinsi Banten, Provinsi DKI, Provinsi Lampung, Provinsi Babel, Provinsi NTT dan dari Instansi Pusat sendiri. Pengajarnya adalah orang2 yang berkopeten di bidangnya, selain dari pengajar LPEM UI sendiri, juga berasal dari BAPPENAS, DEPDAGRI, DEPKEU, BPK. Kawan2 yang dari daerah diberi fasilitas penginapan, dan antar jemput ke tempat belajar. Setiap minggu dilakukan evaluasi atas materi yang disampaikan oleh para pengajar. Tak terasa dua bulan lamanya kita berkumpul bersama, bercanda, berdiskusi bersama telah kita lalui. Suka dan duka saling berbagi bersama, tak jarang yang sempat pulang ke kampung halaman di saat libur sabtu dan minggu membawa makanan kecil yang kita makan bersama di ruang kuliah. disaat akhir kegiatan KKD, diharuskan menulis sebuah karya tulis secara kelompok. Filltrip atau kunjungan dilakukan ke Jembrana, Bali yang merupakan salah satu kabupaten yang berhasil di Bali. Kunjungan ke sana selain mencari data untuk penulisan karya tulis juga sekalian untuk berlibur menenangkan pikiran yang hampir 2 bulan serius dengan mata pelajaran. Saat filltrip tersebutlah kita lebih saling mengenal dan lebih akrab satu dengan yang lainnya, tak kecuali dengan para pembimbing. Perjalanan 3 hari di Pulau dewata dimulai dengan langsung menyambangi Kota Negara, ibukota kab. Jembrana. Tiba disana sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. sebenarnya kantor pemerintahan sudah pada tutup, tetapi karena sudah ada janji sebelumnya,maka kita masih disambut oleh pegawai dan para pejabat. Kita langsung berpencar perkelompok sesuai dengan topik masing-masing. Kebetulan kelompok saya menulis mengenai pendidikan disana sehingga kita ke Dinas Pendidikan.Kita disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, kita berbincang-bincang penuh keakraban. Data kita peroleh sebelum meninggalkan Jembrana kita sempatkan berfoto2 di depan kantor bupati. Sebelum perjalanan kembali ke Denpasar didahului makan malam prasmanan di subuah rumah makan. di Denpasar kita menginap disebuah hotel untuk menghabiskan waktu di bali. Hari kedua di Bali diawali dengan mengunjungi GWK terus dilanjutkan ke Pura Uluwatu dan Dreamland. Pada malam harinya kita keliling kota dengan diawali ke Pantai Kute, sambil makan disebuah KFC kita menonton tayangan bola Piala Dunia pada layar lebar yang disediakan. kemudian dilanjutkan berjalan kaki ke monumen tempat bom bali terjadi. pada hari ketiganya kita berkemas2 untuk pulang ke Jakarta pada siang harinya. Sebelum pulang disempatkan belanja oleh2 khas bali dan bermain permainan air di tanjung benoa. di tempat itu aku melakukang diving, pengalaman pertama melihat keindahan dasar laut ciptaan Tuhan YME. Akhirnya waktu pulang Jakarta tiba, kita melaju ke Bandara Ngurah Rai tepat waktu, tetapi akibat delay penerbangannya kita beristirahat sebentar di bandara.
Sesampai Jakarta, kita diharuskan secepatnya menyusun laporan dalam bentuk karya tulis dalam waktu seminggu sebelum kita presentasikan dua minggu yang akan datang. Dalam penyusunan laporan tersebut, kusempatkan tidur di Asrama tempat penginapan kawan2 yang berasal dari luar jakarta. sebelum kita ke Asrama, kita nonton bareng pameran di PRJ, akhirnya kita semua kecapaian dan malam itu tidak sempat menyusun laporan. dengan semangat 45 kita selesaikan laporan tepat waktu dengan tanpa pembimbing, karena Pembimbing yang ditunjuk untuk kelompok kita lagi sibuk dan jarang ketemu. Waktu presentasi laporan tiba, dan dengan penuh kenyakinan wakil dari kelompok saya menyelesaikan tugasnya, dilanjutkan pertanyaan dari kelompok lain yang semuanya dapat di jawab dengan baik.
Ada waktu perjumpaan, ada waktunya pula perpisahan, setelah dua bulan setengah kita bersama, kita harus kembali ketempat kerja masing2 untuk mengimplikasikan ilmu yang diperoleh di KKD. Acara perpisahan dilakukan di tempat karaoke Inul Vista, sambil bernyanyi kita mengikuti lomba yang di rancang panitia. tak kan kulupakan saat bersama itu kawan2ku KKD 27. Hidup.....KKD 27

Jumat, 08 Januari 2010

ANAKKU "ASLAM"


Aslam itu nama panggilannya, lengkapnya Aslam Shofi Muhammad Syadzili. Nama pemberian dari mbahnya yang mempunyai arti orang islam yang bersih/suci seperti tokoh ulama besar Muhammad Asyadzili. Lahir dengan cara cesar di Rumah Sakit Islam Klaten pada hari Sabtu, 14 Februari 2008 jam 1.00 WIB dengan berat 2,5 kg dan panjang 45 cm. Proses kelahirannya tanpa Aku disampingnya, Aku masih di Jakarta dan Sabtunya ada dinas atas undangan Pemda Kutai Timur di Balikpapan. Operasi cesar dilakukan karena air ketuban sudah hampir habis dan Aku nan jauh beberapa ratus km dengan perasaan cemas menunggu kelahiran sang bayi kecilku.
Akhirnya kurang lebih satu jam akhirnya sang buah hatiku lahir dengan sehat. Aku merasa senang di karuniai seorang anak laki-laki sehingga akan menjadi penerusku dimasa yang akan datang. Dia cucu pertama dari keluargaku sehingga sangat dinanti kehadirannya di keluargaku. Setelah acara di Balikpapan kuputuskan untuk langsung terbang ke Yogjakarta untuk menemui si kecil yang sangat kudambakan, ingin cepat ku bacakan adzan di telinga kanannya dan iqomah di telinga kirinya terus akan kucium kening dan kucoba untuk menggendongnya.
Istri dan anakku tinggal lebih lama di rumah sakit karena anakku harus di lakukan penyinaran.
Aku tidak bisa menemani mereka lebih lama karena harus menunaikan tugas mencari nafkah untuk si Buah Hati di Jakarta. Untuk sementara mereka tinggal di tempat si mbahnya, aku setiap Jumat malam pulang untuk menemui mereka dan kembali ke Jakarta setiap Minggu sore. Rutinitas ini kulakukan hampir selama enam bulan, memasuki bulan ke tujuh kuboyong mereka ke Jakarta untuk menemani Aku dalam susah dan gembira. Rumah kecilku yang semula sepi, sekarang menjadi ramai dengan kehadiran anakku dengan tangis dan tawanya. semoga kamu tumbuh dewasa menjadi anak yang soleh yang bisa berguna bagi orang tua, agama, nusa dan bangsa. ..... (amiiin)

Rabu, 06 Januari 2010

Liburan Citarik


Liburan keluarga besar diakhir tahun 2009 bertepatan dengan liburan sekolah dilakasanakan di "Taman Wisata Matahari" daerah Citarik, Bogor. Selasa pagi, Istri dan Aslam berangkat dari rumah menumpang mobil saudara menuju ke Blok A untuk bertemu rombongan yang akan berangkat bareng ke sana. Aku menuju kantor untuk meminta ijin agar bisa ikut menyertai keluarga dalam liburan ini. Jadwal keberangkatan yang semula dijadwalkan jam 07.00WIB molor sampai jam 09.00 WIB. Perjalanan ke sana memakan waktu agak lama karena kemacetan keluar ciawi, sehingga sampai sana sudah siang hari. sesampainya disana, anak2 langsung menyerbu tempat mainan anak2, sedangkan orang tua dan anak remaja ke tempat AVT. setelah itu dilanjutkan ke tempat mainan air.
Tepat pukul 14.00 WIB rombongan mencari tempat untuk makan siang dari bekal yang sudah disiapkan dari rumah. sebelum melanjutkan ke wahana lain hujan turun sehingga mencari tempat berteduh. rombongan pulang setelah menunggu anak2 yang ikut arum jeram di sungai di tengah taman matahari. tepat pukul 18.00 WIB rombongan pulang menuju Jakarta. liburan telah usai, dan capek datang. Liburan depan kemana...................pak de

tembagapura is wonderful


Negeri diatas awan, itulah mungkin yang dapat kita bisa bilang untuk kota tembagapura. Kota yang berada di ketinggian beberapa ribu meter diatas permukaan laut, dengan udara dingin dan sering diselimuti awan. Disana kota seperti diluar negeri saja kemana2 harus memakai ID Card. Mau ke supermarket untuk belanja, masuknya harus menunjukkan ID Card. Untuk semua orang yang akan naik ke areal pertambangan PT. Freeport Indonesia harus mendaftar dulu untuk mendapatkan ID Card.
Kesempatan mengunjungi PT. FI di Kabupaten Mimika, Papua kami dapat atas undangan Dep. ESDM guna pertemuan antara Manajemen PT.FI dengan Pemerintah Daerah dengan fasilitator pemerintah pusat. Pertemuan dijadwalkan pada tanggal 24 Agustus 2008. Kami berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta dengan Pesawat Garuda Pukul 21.00 WIB menempuh perjalanan kurang lebih 6 Jam diselingi transit di Denpasar dan Makasar sampailah di Bandara Mozes Kilangin, Timika yang dikelola PT.FI pukul 07.00 WIT. sesampai disana telah disamput oleh pihak Manajemen PT.FI dengan kendaraan Berat semacam truk yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan bus. kemudian kita beristirahat sebentar di Seraton Hotel Timika sebelum dilanjutkan perjalanan ke areal tambang yang ada di atas gunung.
Perjalanan dimulai ke atas gunung areal pertambangan diawali dengan pemeriksaan di pos masuk. selama perjalanan kita berpapasan dengan kendaraan2 tambang dan alat berat yang jumlahnya banyak. setelah 1,5 jam kita sampai di Kota Tembagapura, kota dimana tempat para pekerja PT.FI tinggal. Disana fasilitasnya sudah lengkap, dari perumahan, tempat olahraga, tempat belanja dan masih banyak yang lain. sesampainya disana hari sudah siang, kita makan siang di restoran yang ada di pusat perbelanjaan yang ada di kota itu. kemudian kita diwajibkan memakai pakaian kerja untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi.
selanjutnya perjalanan ke tempat pengolahan tembaga ditempuh sekitar 1 s.d 2 jam. jarak pandang tidak sampai 10 meter, kendaraan terus melaju dengan pelan2 melalui jalan dan terowongan akhirnya sampailah kita ketempat pengolahan konsentrat hasil tambang. disana kita diajak berputar mengelilingi pabrik dan diberi penjelasan dari pekerja tambang. perjalanan tidak dilanjutkan ke puncak gunung karena cuaca yang hujan dan hari telah sore ditakutkan menggangu perjalanan bus, maka diputuskan untuk turun gunung menuju ke kota mimika. Malam harinya makan bersama sebelum acara pertemuan pada pagi harinya. Pertemuan yang ditunggu terutama oleh pihak pemerintah daerah berlangsung dengan lancar, dan telah disepakati beberapa kesepakatan. Inilah awal hubungan antara pemerintah daerah dengan manajemen PT.FI, semoga dapat berlangsung di kemudian hari. Hari ketiga waktunya menuju jakarta, kita menumpang pesawat AirFast.

Perjalanan Hidup

Aku lahir di sebuah kota kecil di pesisir jawa 29 tahun silam, tepatnya di sebuah desa diselatan Pati. Aku tiga bersaudara, anak pertama dari keluarga yang sederhana. Ayahku seorang guru di sekolah menengah pertama dan Ibuku seorang ibu rumah tangga. Jika musim penghujan tiba, kesibukan kedua orang tuaku bertambah dengan menanam padi di sawah peninggalan leluhur.
Semasa kecilku kuhabiskan bermain dan belajar di sebuah sekolah madrasah yang ada di desaku. Kenangan yang tak pernah ku lupakan waktu bermain bola dilapangan belakang sekolah dengan temen2ku, tidak kenal waktu dan lebih suka jika lapangan becek di musim penghujan. Aku mengenal huruf hijaiyah waktu belajar mengaji di sebuah "langgar" berjarak 100 m dari rumah. di tempat itulah sering ku habiskan malam dengan temen2 kecilku. Waktu itu bangunan kecil itu masih berbentuk panggung terbuat dari kayu tetapi sekarang sudah menjadi bangunan permanen.
Setelah lulus Madrasah Tsanawiyah aku mencoba peruntukan untuk melanjutkan menimba ilmu di sekolah favorit yang ada di Kota Pati. Akhirnya aku diterima menimba ilmu di SMU Negeri I Pati, aku merasa minder waktu tahun pertama disana dan merasa kesulitan menyesuaikan diri. Tak terasa 3 tahun dilalui dengan lebih banyak sukanya ketimbang duka, terutama dengan kegiatan kemah bakti yang diadakan di sebuah desa di Sukolilo. Selama aku menimba ilmu di Pati, aku tinggal dengan keluarga yang sangat baik dan menganggap aku seperti anaknya sendiri. Kala itu aku tinggal sekamar dengan kawan yang juga sekolah pada sekolah yang sama. Jarak yang lumayan jauh kita tempuh tiap hari dengan berjalan kaki menyusuri jalan, melewati sungai. Jika air sungai meluap waktu musim penghujan tiba, kita mencari jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh. Itu kulakukan selama 2 tahun, di tahun ketiga aku membawa sepeda buntut kakekku dari kampung. Hal ini ku lakukan karena aku harus pulang sekolah sampai sore dengan adanya tambahan pelajaran, tak jarang saya sempatkan pulang dulu sebelum jam tambahan pelajaran.
Sewaktu kelas tiga itulah aku mulai berpikir kedepan harus apa, dan menjadi apa. Sebenarnya aku pinginnya kuliah di teknik sipil tapi berpikir mengenai biaya aku mencari pendidikan kedinasan yang akan meringankan beben kedua orang tuaku. Ada tawaran PMDK dari beberapa Universitas Negeri tapi aku tidak mau mengambil, dengan alasan yang sama. Setelah lulus aku coba mengikuti tes pada beberapa perguruan tinggi kedinasan yang ada selain juga mengikuti UMPTN. Hasil pertama yang keluar dari tes yang aku ikuti yaitu dari STAN, jurusan Akuntansi.
Mulai tahun 1998 sehabis kesusuhan Mei aku hidup di Jakarta untuk 3 tahun ke depan.
Aku lulus STAN tahun 2001 dan di tempatkan pada Instansi Ditjen Anggaran (DJPBN sekarang) aku magang kurang lebih 1 tahun pada kantor pusat sebelum SK Penempatan pertama keluar di akhir Desember selepas lebaran yaitu KPKN Tanjung Panndan. SK yang sebagian kawan2 menakutkan karena akan ditempatkan di kota kecil diluar jawa.

Tanjung Pandan, 24 Desember 2002
Ku injakkan kaki ku pertama kali di tanah belitong, di waktu malam natal pada sebuah pulau nan jauh dari jakarta. kutempuh perjalanan dengan kapal ASDP selama kurang lebih 12 jam dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Waktu itu sebenarnya ada penerbangan kesana, tetapi masih 2 kali seminggu. Karena tidak dapat tempat dan harus melapor di tempat yang baru, maka aku bersama kawanku kuputuskan naik kapal saja. Itulah pengalaman pertamaku naik kapal melewati lautan yang berjarak bermil2. setibanya disana aku dan kawanku sudah disambut oleh calon kawan2ku di tempat kerja yang baru. jarak dari pelabuhan ke kota ditempuh kurang lebih satu jam. sampai di kota ternyata lampu PLN padam terkena giliran, aku dan rombongan menuju rumah makan padang yang masih buka karena waktu itu jam menunjukkan pukul 11 malam. setelah dari sana kita keliling kota sebentar sebelum kita menuju penginapan.
seminggu pertama aku dan kawanku tinggal penginapan karena belum mendapatkan tempat kost yang cocok dan sebelum tahun baru akhirnya aku dapat kost cuma satu kamar yang akan kita isi berdua. letaknya tidak jauh dari kantor sekitar 100 m sehingga dapat ditempuh dengan jalan kaki.
Aku disana melanjutkan pendidikan sarjanaku di Universitas Terbuka, karena tidak ada universitas di kota tersebut. setiap libur kerja, aku dan kawan2ku sering ke pantai dan makan2 seafood dengan cah kangkungnya. tak jarang juga kita mancing ikan sendiri di laut lepas.
Selama kerja di KPPN Tanjung Pandan, sudah banyak kawan yang berganti (mutasi). volume kerja yang tidak terlalu banyak, sering dimanfaatkan oleh kawan2 dengan berbagai macam kegiatan (olahraga). Aku juga mengisi waktu sore dengan membagi ilmu ke anak2 sebuah SMK swasta disana. di tempat itulah aku menambah kawan dan wawasan.
Di sanalah aku mengenal seorang perempuan, wanita jawa yang kemudian hari menjadi istriku. perempuan itu datang setelah hubunganku dengan seorang perempuan kawan sekolahku dulu kandas di tengah jalan.

Wedi, Klaten 14 Januari 2007
Aku mengucapkan ijab qobul, tanda aku resmi mengikat wanita yang sering dipanggil "heny". hubungan perkenalan yang tidak berlangsung lama berujung ke pelaminan. suasana pesta perkawinan dalam suasana masih berkabung dampak gempa jogja yang menimpa tahun yang lalu. setelah dari klaten dilanjutkan di Pati dengan acara ngundoh mantu sebelum minggu berikutnya kita kembali ke Belitong. Di awal2 perkawinan sering banyak cobaan. Alhamdulillah dengan berjalannnya waktu dapat teratasi. sudah tiga bulan perkawinan kawin belum ada tanda2 buah hati akan lahir, istri sudah merasa tertekan. Aku selalu menghibur dengan selalu mengucapkan kata "sabar, mungkin belum waktunya".
Akhir April aku mutasi ke Jakarta, dan kubawalah istriku ikut serta. mungkin di tempat baru kami akan dimudahkan mendapat momongan.
selama seminggu pertama di Jakarta, kami tinggal bersama Saudara dari istri. sambil mencari kontrakkan sekitar tempat Saudara. akhirnya aku mendapatkan kontrakan rumah petak yang cukup untuk kita tinggali berdua. Alhamdulillah di rumah yang baru itu kami mendapatkan kabar kembira, istriku positif hamil.

Mei 2007
Aku mulai bekerja ditempat baru dengan tupoksi yang berbeda dengan yang lama. Di Direktorat Dana Perimbangan, DJPK aku akan mengabdi ke depan. aku bersyukur banget bisa pindah ketempat yang baru. tempatku kerja yang baru ini tidak memiliki instansi daerah, semoga bisa menetap di Jakarta. Aku juga putuskan untuk membeli rumah, dengan alasan kontrakan tiap tahun naik. di awal tahun 2008 aku melakukan akad perjanjian pembelian rumah dengan bantuan pinjaman dari salah satu bank. di tahun yang sama kami mendapatkan berkah dengan lahirnya putra kami pertama yang kami beri nama "ASLAM SHOFI MUHAMMAD SYADZILI". sekarang kami tinggal di rumah kami di perumahan Karya Indah Village II Blok N Nomor 20.

Jakarta, 7 Januari 2010