
Itulah orang sampit menyebut kotanya. Kota Ibukota dari Kab. Kotawaringin timur ini sekarang sudah kembali semarak lagi dengan aktivitas perdagangannya, karena letaknya yang ditepi sungai dan mudah oleh kapal2 yang berasal dari jawa. peristiwa kerusuhan sara yang terjadi 18 tahun silam masih teringat dalam benak orang sampit begitu saya tanya mengenai kerusuhan itu yang membuat kota sampit menjadi kota mati dan kembali 10 tahun yang lalu. Kota dengan bandara A Hasan ini merupakan kota terbesar kedua di Kalimantan Tengah setelah palangkaraya dan bahkan lebih rame dalam hal perdagangan.
Kami berkunjung ke Sampit dalam rangka tugas selama 4 hari tetapi cuma terlaksana 3 hari karena terkendala penundangan keberangkatan. Maskapai yang akan kami tumpangi mengalami kerusakan teknis sehingga tidak memungkinkan terbang dan mengganti dengan pesawat lain. sebelumnya kami juga sudah diusahakan untuk terbang dengan maskapai lain ke palangkaraya tetapi hampir sampai magrib kami tidak mendapatkan tempat untuk terbang. sehingga kami putuskan untuk terbang keesokan harinya setelah sempat debat dengan petugas maskapai.
Akhirnya pesawat yang membawaku ke sampit jadi terbang dan mendarat dengan selamat di Bandara H. Asan Sampit, kami telah dijemput dari pihak hotel dan langsung menuju salah satu hotel berbintang dua yang ada sana dan di idolakan oleh warga sampit karena namanya hotel idola. walaupun di kota nggak terlalu besar tetapi sudah lumayan bagus fasilitas hotelnya dengan wifi yang terpasang di setiap kamar. Malam di Sampit kami sempatkan makan malam di sekitar hotel, dengan menyantap nasi goreng yang dijajakan oleh saudara kami dari jawa juga yaitu lamongan.
Keesukan harinya kami melaksanakan tugas dan alhamdulillah bisa ketemu orang2 yang ingin kami temui, acara selesai hampir menjelang sholat jum'at dan kami makan siang dulu sebelum melaksanakan sholat jum'at di masjid agung kota sampit. sore harinya kami jalan2 mengelilingi kota sampit, melihat suasana kota. tidak memakan waktu yang lama karena kotanya yang tidak terlalu besar dan kami akhiri jalan2 sorenya dengan makan malam sebelum kembali ke hotel. kami masih menunggu penerbangan keesokan harinya, karena pesawat sampit - jakarta cuma sekali dalam sehari. kami mengunjungi pasar sampit dan pelabuhannya yang sangat ramai dengan aktivitas perdagangannya. semoga kehidupan lebih baik lagi dan tidak terjadi kerusuhan sehingga kota sampit bisa lebih maju dan ramai dari sekarang.... amiin