
Sabtu, 7 Mei 2010 bertempat di kediaman mempelai wanita di daerah wedarijaksa, pati maka resmilah ikatan suami istri antara om kholil dan tante susi. semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah serta cepat di kasih momongan. kita sekeluarga menghadiri acara (ayah, bunda serta aslam) ini dengan memakai pakaian batik seragam yang berwarna ungu. bunda kelihatan cantik, ayah kelihatan ganteng serta aslam yang cuek walaupun memakai baju batiknya. aslam sudah sebulam di jawa tepatnya awal bulan april saat nikahnya budhe azizah. lebih sebulam aslam akrab banget sama mbah kakung serta omnya. samapai-sampai saat mau balik jakarta nggak mau ditinggal oleh mbahnya bahkan sampai mengigau di dalam bus saat perjalanan pulang ke jakarta.
banyak acara yang dilakukan sebelum hari yang telah ditentukan, rumah mbah di pati selalu ramai orang yang membantu membuat jajan dan makanan baik buat antaran maupun buat di sajikan. tak ketinggalan bunda aslam ikut membantu walaupun nggak bisa seratus persen dikarenakan lagi mengandung adiknya aslam. rasa capek tidak dirasa dan rasa senang dan bangga bisa membantu memperlancar prosesi pernikahan om tercinta.
satu hal yang sangat di suka oleh aslam yaitu selalu di turutin atau di manja oleh si embahnya, apa yang dimau selalu diturutin bahkan mainannya lum ada sebulan saja sudah ada satu kerdus. hampir tiap hari main di luar dan dalam keadaan panas matahari sehingga membuat kulitnya yang dulu putih agak kecoklatan. tetapi aslam menikmatinya hampir tidak pernah tidur siang. mbahnya pernah mengajak ke sekolah ngajar.... aslam langsung akrab sama kawan2 mbahnya bahkan diajak main komputer yang ada gamenya. itulah aslam yang suka banget sama game dan baru lihat aza langsung bisa jalanin.
selama sebulan di jawa, aslam mengunjungi juga mbah klaten untuk menghilangkan rasa kangen dengan sepupu2nya yang ada di sana. hampir sama saat di pati, di klaten aslam juga bermain terus walaupun tak sebebas di pati karena rumahnya mbah yang di klaten ada pagarnya sehingga nggak leluasa keluar pekarangan.
semua ini harus berakhir dan saatnya kembali ke jakarta tempat tinggal aslam dengan membawa sejuta kenangan bersama keluarga yang selalu "ngangenke"